Teapai atau dalam istilah kerennya disebut dengan Tea Ceremony sebuah acara syarat makna dalam sebuah pernikahan yang tentunya tidak ingin anda lewatkan begitu saja. Sebuah acara yang bermakna sebagai penghormatan kepada para saudara dan sepuh keluarga menjelang dilangsungkannya resepsi pernikahan ini menjadi mata acara tersendiri yang tak terlupakan. Melihat pentingnya acara ini tak sedikit pasangan yang belum mengerti bagaimana cara melakukan acara ini yang baik dan benar.
Berikut kami ulas tata cara teapai step by step yang kami rangkum dari berbagai acara teapai yang pernah kami saksikan.
1. Kumpulkan Keluarga
Hal terpenting dalam acara ini adalah keluarga. Informasikan pengumuman seputar waktu teapai kepada seluruh keluarga agar mereka dapat berkumpul tepat pada waktunya, Jika hendak memulai acara teapai pukul 17:00 infokan kepada mereka semua untuk standby 1jam sebelumnya guna saat acara hendak dimulai tidak ada lagi keluarga yang ditunggu. Karena sebagian besar acara ini menjadi tidak lancar karena ada keluarga yang telat datang. Dan jika semua sudah berkumpul, mari kita mulai acara teapai tersebut.
2. Persiapan Tempat dan Peralatan
Teapai adalah sebuah acara yang sederhana, cukup siapkan 2 buah kursi , 1 set cangkir dan teko teh beserta baki untuk memegangnya. Dekorasi tempat bisa juga ditambahkan agar tampilan background saat acara terlihat lebih menarik. Jangan lupa siapkan satu buah mangkuk atau baki untuk membilas cangkir, atau jika tidak mau ribet siapkan saja cangkir yang cukup banyak. Tak lupa siapkan tehnya 🙂 , Siapkan juga 1 orang biasanya bridesmaid atau pihak panitia untuk membantu mempelai menyiapkan teh kedalam cangkir. Dan Acara siap dimulai.
3. Minum Teh
Dimulai dengan kedua orang tua. Undang mereka berdua untuk maju dan duduk dikursi yang sudah disediakan. Untuk pihak keluarga pria, mempelai pria memegang baki isi cangkir.
Berikan penghormatan kepada kedua orangtua (pai/soja), lalu mempelai wanita memberikan cangkir yang sudah berisi teh kepada orangtua pria satu persatu.
Kedua orangtua meminum teh tersebut secara bersamaan, setelahnya mempelai wanita mengambil kembali cangkir tersebut dan meletakan kembali kedalam baki yang dipegang oleh mempelai pria.
Kedua orangtua memberikan hadiah pernikahan bisa berupa Angpao atau perhiasan, untuk angpao diletakan diatas baki yang diterima oleh kedua mempelai, untuk perhiasan bisa dipakaikan secara simbolis kepada penerima perhiasan tersebut.
Dan yang terakhir, kembali lakukan penghormatan (pai/soja) kepada kedua orangtua, bisa juga ditambahkan dengan pelukan dan cipika/cipiki.
Dilanjutkan dengan keluarga lainnya secara bergantian.
teapai-002
4. Pengumpulan Angpao
Setelah point 3 dilangsungkan untuk keduabelah pihak. Undang kembali kedua orangtua mempelai pria dan wanita untuk maju kedepan. Bagi dua bagian angpao yang telah terkumpul, satu dipegang oleh orangtua wanita, dan satu lagi dipegang oleh orangtua pria. kemudian secara bergantian orangtua memasukan angpao-angpao tersebut kedalam saku mempelai pria, isilah semua saku dengan makna agar banyak rejeki dan jika sudah jangan lupa untuk menepuk-nepuk saku tersebut. Biar Banyak Rejeki!
teapai-003
5. Bagi Bagi Angpao
Point lima ini tidak semua memakainya, karena sesi 1-4 tadi dikhususkan untuk orangtua dan sepuh keluarga, point lima ini mengumpulkan keponakan-keponakan atau sepupu yang kecil untuk mengantri dan diberikan angpao satu persatu.
teapai-004
Tata cara ini tidak bersifat mutlak karena setiap keluarga dan wilayah tinggal memiliki tata caranya tersendiri, namun secara garis besar seperti demikian. semoga memberikan informasi dan inspirasi kepada calon pengantin yang hendak melangsungkan pernikahan dan upacara teapai.
Selamat Mencoba!
sumber : http://www.padamoto.com
TATA CARA TEA PAI
Karena zaman makin modern, tradisi Tea Pai pun dibuat dengan sesimpel mungkin. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Kedua mempelai mempersilahkan orang yang lebih tua untuk duduk di kursi yang telah disediakan. Setelah duduk, kedua mempelai memberikan penghormatan dengan cara membungkukkan badan sambil mengepalkan kedua tangan. Penghormatan ini berlaku untuk orangtua kandung dan kakek/ nenek. Untuk anggota keluarga lain, seperti paman dan bibi atau saudara lainnya, nggak perlu berlutut. Cukup sedikit membungkukkan badan.
Seseorang yang telah ditunjuk sebagai bridesmaid membawa nampan, tempat menaruh cangkir kecil berisi teh kepada mempelai wanita. Untuk melayani pihak keluarga mempelai wanita. Kemudian barulah mempelai pria mengambil satu per satu cangkir dari nampan tersebut dan diberikan kepada keluarga sembari menyebutkan status orang tersebut, misal: Papa, Mama, dan seterusnya. Sebaliknya, bila yang dilayani adalah keluarga mempelai pria, yang menyuguhkan cangkir tersebut adalah mempelai wanita.
Setelah acara penyuguhan teh selesai, mempelai pria mengambil kembali cangkir tersebut satu per satu. Sebagai ucapan terima kasih atas pelayanan yang diberikan kedua mempelai, biasanya keluarga memberikan bingkisan berupa uang di dalam angpao merah atau perhiasan. Keluarga yang memberikan angpao dapat langsung menaruh angpao tersebut di nampan, sedangkan jika hadiahnya berupa perhiasan, nampan tersebut dapat dikembalikan kepada orang yang telah ditunjuk sebelumnya. Lalu keluarga akan segera memasangkan perhiasan tersebut kepada mempelai.
Terkadang pada adat tertentu, ketika selesai Tea Pai, mempelai wanita biasanya memberikan satu set handuk (handuk badan dan handuk muka) kepada orang-orang yang telah disuguhkan teh sebagai ucapan terima kasih. Tapi, aturan ini nggak mutlak, sih. Setelah selesai acara, anggota keluarga yang sudah disuguhkan teh kembali duduk di kursi masing-masing dan kedua mempelai memberikan salam penghormatan kembali seperti di awal acara.
sumber : www.pegipegi.com
Tata Cara TEA PAI
Tea ceremony adalah salah satu acara pernikahan yang diadakan pada pernikahan ala chinese (chinese wedding) dimana pengantin pria dan wanita memberikan penghormatan khusus kepada orang tua serta saudara mereka dengan cara melayani dan menyuguhkan secangkir kecil teh hangat kepada mereka.
Penyuguhan teh tersebut dibeberapa daerah sangatlah berbeda karena itu bisa tergantung pula dari suku dan tradisi masing-masing, tetapi melalui blog ini, saya akan mencoba memberikan tata cara penyuguhan teh pada umumnya.
Pertama, persilahkan orang yang lebih tua untuk duduk di kursi yang telah disediakan.
Kedua, setelah mereka duduk, berikan penghormatan dengan cara membungkukan badan atau mengepalkan kedua belah tangan dan berkata ‘Qong Xie’ artinya salam.
Ketiga, seseorang yang telah ditujuk (bisa pula seorang mak comblang) memberikan nampan yang menampung 2 buah cangkir kecil berisi teh kepada mempelai wanita, bila keluarga yang dilayani adalah keluarga dari pihak wanita. Kemudian barulah mempelai pria mengambil satu persatu cangkir dari nampan tersebut dan diberikan kepada keluarga sembari menyebutkan status orang tersebut, misalnya: “Papi”, “Mami”, dll. Demikian pula sebaliknya. Apabila Tea Pai sedang diadakan di keluarga mempelai pria, maka yang memegang nampan adalah pengantin pria sedangkan yang menyuguhkan adalah pengantin wanita.
Umunya, posisi duduk nenek,mama, tante ada di kanan, dan kakek, papa, paman di kiri. (Prinsip: Nan Cuo, Ni Yiu = Laki-laki sebelah kiri, Wanita sebelah Kanan)
Keempat, setelah keluarga yang dilayani selesai meminum teh yang diberikan, mempelai pria mengambil kembali cangkir tersebut satu persatu.Begitu pula sebaliknya
Kelima, sebagai rasa ucapan terima kasih keluarga terhadap pelayanan yang diberikan oleh kedua mempelai, biasanya keluarga memberikan bingkisan yang berupa uang didalam ‘angpao’ merah ataupun perhiasan. Bila keluarga memberikan “angpao” maka dapat langsung ditaruh di nampan, tetapi apabila hadiah berupa kalung, cincin atau sejenisnya, maka nampan tersebut dapat dikembalikan kepada orang yang ditunjuk. Supaya lebih memudahkan keluarga untuk memasang perhiasan kepada kedua mempelai.
Pada adat-adat tertentu, untuk tea pai, pengantin wanita biasanya memberikan satu set handuk (handuk badan + handuk muka) kepada orang-orang yang telah disuguhkan teh sebagai ucapan terima kasih.
Keenam, keluarga duduk kembali di kursinya, dan kedua mempelai memberikan penghormatan kembali dengan cara seperti di point pertama.
Semoga tata cara tersebut dapat membantu kalian dalam melaksanakan tea ceremony kepada keluarga sebagai salah satu penghormatan di hari pernikahan kalian. Tentu cara-cara tersebut adalah cara umum yang biasa dilakukan, dan seperti yang saya singgung diawal, bahwa ada kalanya acara penuangan teh di beberapa daerah sangatlah berbeda.
sumber : https://www.facebook.com
Haloo, aku mau bagi pengalaman pernikahan kakakku. Jadi waktu itu kakakku dan pasangannya sibuk kerja kan jadi memang susah untuk ngurusin sendiri, nah karena kakakku nyari tempat pernikahan yang memang aksesnya mudah jadi dia nyari yang tengah2 dan ga terlalu macet. Akhirnya kakakku mutusin buat nikah di Elnusa, letaknya kalau ga salah di Tb.Simatupang deket Citos. Nah disana ternyata sudah ada paketan weddingnya juga dan sudah ada WOnya. Waktu itu kakakku dibantu sama Kak Ali, nah disana bener2 dibantuin dari awal sampe akhiir. Walaupun kakakku dan pasangannya sibuk kerja tapi urusan pernikahannya ga sampai keteteran karena bener2 dibantuin. Jadi disana itu udah semua2nya diurusin, kakakku tinggal ngurusin souvernir dan undangan aja. Bahkan ada Wedding Plannernya gitu yang mengatur jadwal kakakku untuk visit2 vendor dan testfood, jadi bener2 bikin kakakku ga pusing mikirin pernikahannya. Dari awal kakakku persiapan acara sampai akhir acara bener2 ga dilepas sama WOnya, dan hal itu ngebuat mamahku ga terlalu banyak ikut campur. Jujur Pelayanannya bener2 bagus, walaupun kakakku dan pasangannya kadang suka banyak maunya tapi tuh kayak diturutin terus gituu. Alhamdulillah keluargaku dan kakakku puas sih nikah di HIS Graha Elnusa. Kalo kalian berminat aku ada nih kontaknya yang waktu itu bantuin kakakku, namanya Kak Ali, nomornya 087884761964. Semoga bisa membantu kaliaan
BalasHapus